Hola! setelah menunggu berbulan-bulan, akhirnya momen yang ditunggu-tunggu ini datang juga. Momen hari raya Idul Fitri, libur lebaran yang datangnya cuman sekali dalam setahun. Dua tahun terakhir banyak orang yang pasti lumayan rindu akan momen ini karena terkendala pandemi Covid dan banyak penerbangan juga aktivitas beribadah berkumpul di tempat umum ditiadakan.
Tahun ini alhamdulilah dapat kesempatan buat ikutan merasakan hype mudik, terbang pulang ke kampung halaman, family time, reuni dengan teman-teman lama, dan jalan-jalan lintas daerah.
Ada banyak momen berkesan sepanjang trip Libur Lebaran tahun ini. Here we go!
Pulang ke rumah
Dimulai dari perjalanan pesawat dua jam dari Jakarta menuju Makassar. Kali ini jadwal keberangkatan kebetulan bisa ditemani junior paling bisa diandalkan, siapa lagi kalau bukan Armidham Azhaf Reza.
Idham sebenarnya masih jadwal kantor, tapi demi ikat burasa dan masak opor dengan neneknya, dia sigap minta jadwal WFH seminggu sebelum libur resmi hari raya Idul Fitri.
Sesampainya di bandara Sultan Hasanuddin, buset suasana bandara ramenya luar biasa. Mungkin karena lebaran kali ini betul-betul momen balas dendam kali ya waak wkwk after 2 years fakin korona, tidak ada alasan yang menghalangi buat orang-orang berlomba pulang ke kampung halaman merayakan momen spesial kaya lebaran ini bersama keluarga tercinta.
Ini Ramadhan minggu ketiga dan suasana syahdu menuju idul fitrinya makin kerasa. Sejak awal masuk Ramadhan sudah komitmen buat fokus ibadah, lebih tepatnya menjauhi yang aneh-aneh yang mengancam iman (aw). Pulang ke rumah buat taste lebaran bareng keluarga, alhamdulilah bersyukur banget masih bisa ngerasain momen berharga ini semua.
Bukber Reuni Makassar
Seperti dulu kala, kalau momen ramadhan, tidak sah kalau tidak ada buka puasa bersamanya. Ini dia segelintir keluarga besar Himagama yang masih sempat berjumpa di Makassar.
Senang juga rasanya bisa ketemu mereka lagi. Semuanya ini kebetulan penghuni kontrakan himagama jaman kuliah. Jadi rasa "rindu-rindu muntah" kangen suasana puasa jaman mahasiswa masih terasa.
Peace love and kyutt buat kalian para penghuni kontrakan yang pasti pernah direpotkan sama saya. haha
Serba-serbi Lebaran di Puncak Malino
Lebaran kali ini memilih tempat di Malino, kampung halaman nenek dan kakek dari keluarnya nyokap.
Sebelum persiapan ke rumah nenek, kita quality time dulu bareng Ibu negara dan Fahmi menjelang lebaran, mulai dari belanja perlengkapan rumah, belanja baju lebaran sampai bahan makanan buat isi kulkas sampai penuh seperti kulkas indomaret. Terkuras juga ini isi rekening hiks hiks
sampai di Malino, kita bersiap merayakan agenda utama hari raya Idul Fitri. Selain solat Ied, bikin ketupat dan berbagai hidangan hari raya jadi agenda kuncinya. Makan-makan pembalasan dendam setelah puasa sebulan ceritanya. Ini ada dua bocah juga Imam, dan Adis, ponakan yang dulunya masik kecil-kecil sekarang sudah lumayan gede dan dengan gawai melintang di hadapannya kemana-mana. Bocil jaman now is reall!
Selamat hari Raya Idul Fitri, keluarga kecil! Semoga tetap kompak, dan selalu dilindungi Allah di mana pun berada.
Meluncur ke Family Ayah di Pinrang
Setelah momen maaf-maafan dan makan bareng opor ayam dan ketupat besar-besaran di hari raya, saatnya agenda kunci selanjutnya; silaturahmi. Sempat ragu buat silaturahmi ke luar daerah, tapi akhirnya dengan keputusan bulat, kita meluncur ke Pinrang, tempat kampung halamannya Bokap buat silaturahmi dengan keluarga di sana.
Dan voila, ternyata sepupu-sepupu lagi kumpul lengkap di sana. Sudah lumayan lama sejak kapan terakhir kali kumpul bareng dengan keluarga dan saudara-saudara dari Ayah di sini. Fadil, Fatwa, dua sepupu yang dulu masih kecil-kecil sekarang kita ketemunya sudah perawakan artis FTV semua.
Makan, bersenda gurau, kehangatan kumpul keluarga sambil menikmati pemandangan alam persawahan khas pedesaan jadi wahana pulang yang meskipun kenampakannya sederhana, efeknya luar biasa.
Touch Down to Palopo - Reuni kawan SMA
Sehabis menikmati waktu penuh quality time bareng keluarga di Pinrang, sepertinya kurang afdhol kalau tidak ikut menyambangi kota kelahiran tercinta Palopo. Karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Pinrang, perjalanan empat jam di malam hari kita terjang untuk menyempatkan kembali ke sana.
Dan ternyata benar naluri ini berkata, pas sampai Palopo, ternyata ada agenda reuni alumni SMA yang kebetulan sekali bertepatan dengan jadwal sampai di kota Palopo ini. Kota ketiga dari rangkaian perjalanan libur lebaran yang mulai terasa lumayan panjang.
Sesampainya di tempat acara kumpul reuni ini, perjalanan tiga kota setelah lebaran jadi berasa kecharge lagi. Bisa reuni dan ketemu dengan teman-teman sekolah pas jalan SMA dulu ternyata bisa sebahagia ini. Seru sekali rasanya, karena selain sudah lama berpencar dan lama tidak berjumpa, cerita-cerita lama jaman SMA dulu jadi bahan yang tidak ada habisnya buat kita rekam ulang dan ceritakan kembali bersama-sama.
Apalagi ini, teman-teman dekatku yang minus banyak jaman SMA dulu. Sepertinya kalau dipikir-pikir, bahasa orang sekarang istilah suport system, itu mungkin kata yang tepat buat mereka-mereka ini di jamannya. Gila seberuntung itu ternyata dulu masa SMA gue, didekatkan dengan teman-teman yang baik, hangat, dan sangat suportif satu sama lain. Beberapa dari mereka bahkan jadi motivasi besar buat gue dulu buat aktif lomba-lomba, parner kompetisi dan bawa harum nama sekolah di jamannya. Bahkan sampai tingkat provinsi, sampai nasional. Gilaa gue sayang banget sama kaliaaan aaaaaa!
Thank you panitia reuni akbar SMANSA 14 semuanyaa. Saya berterima kasih sekali sudah bisa menyempatkan bikin acara yang indah seperti ini. Dan Allah kasih jalan-Nya sampai kesampaian juga dari segi jadwal, mengingat rentetan agenda dan berbagai tempat yang dikunjungi setelah hari raya lebaran.
Quality Time bareng Nyonya
Dan ini yang mungkin penutup manis nan berkesan buat perjalanan ini. Senang rasanya bisa ketemu sama Ibu lagi. Momen yang semakin ke sini, makin susah buat dapat waktunya. Makin terhimpit jadwal kerjaan, kesibukan lain sampai jauh dari orang tua, apalagi mengingat beliau satu-satunya.
Makasih banyak doanya Ibuku sayang, ananda rasanya masih banyak sekali kurangnya, belum banyak kasih kebahagiaan, tapi Ibu tidak pernah berhenti berikan doa terbaiknya untuk kesuksesan di tanah rantauan. Duh jadi sedih nulisnya. Makasih banyak Ibuku sayaang, semoga Allah bisa kabulkan doa dan mimpi-mimpi istimewaku untuk ibu dan Fahmi tercinta. Yang terpenting sehat-sehat yaa Ibu.
Exclusive Final Call Flight - Hasanuddin Airport
Dan taadaaaaa, here we go back again saatnya balik ke dunia realita setelah hampir dua minggu ful liburan dan mengunjungi berbagai tempat sepanjang libur lebaran. Ini suasana antrian check in bandara yang luar biasa penuhnya. Karena kondisi recovery after pandemi, tiketnya jadi susah cek in online dan akhirnya terpaksa ikut jalur antrian ini.
Duh dan ini wajib banget buat dihighlight juga sih. Kalau berangkatnya bersama Armidham, entah bagaimana Allah kasih teman balik bareng Kak Iyan. What a very sempit worldd yaa. Sumpah ini nda janjian sama sekali, dan baru saling tahu jadwal keberangkatan pas mendekati jam terbang di hari H. hahaha makasih Kak Iyan, yang menuntunku mencoba fasilitas kereta bandara uuuuw (meskipun kayanya lebih ke bad experience banget yaa wakk wkwkwk.)
Kereta bandara yang masih baru diluncurkan ini memang seems not fit for back flight kaya yang kita lagi jalani ini karena sudah perjalanan pulang yang melelahkan, masih harus menunggu lumayan lama buat keretanya, aksesnya yang masih transit dan prosedural masih membingungkan, dan lumayan ribett. Ini ribet karena baru apa memang karena lagi bareng Kak Iyan aja yaaa hadehhh beda tipis kayaknya wkwk.
Terima kasih sudah mengikuti perjalanan libur lebaran ku kali ini yang lumayan panjang. Nano-nano ya rasanya hahaha tapi alhamdulilah over all ini perjalanan yang luar biasa sekali. Experience religiusnya dapat, sosialnya oke, jalan-jalannya apalagi. OH yang terpenting makan-makan di baliknyaa! Sampai jumpa di perjalanan selanjutnyaaa~
0 comments:
Post a Comment