Internship in Eisai Indonesia, DAMN! How Lucky I am!

For me, Internship Program in PT Eisai Indonesia by The DEC Project Managers Meeting and BELKAGA Event is a really one of my greatest experience ever. The way we meet, discuss, and initiate many ideas for better Indonesian Future in social health. By this experience I learn how to maintain a big project into local level, directly visit to the company and finalized the ideas by share and discussion with the company leader form Japan and in Indonesia, and also the project managers around the world. Thank you AIESEC! for having me in this project.

DIMAS DIAJENG JOGJA 2019

Paguyuban Dimas Diajeng Jogja adalah rumah untuk mengembangkan potensi diri, tempat di mana kami saling menerima perbedaan, mendukung satu sama lain dan mendedikasikan diri sesuai dengan kemampuan dan bidang masing-masing untuk bersama-sama mendukung pengembangan pariwisata kota Jogja.

Gadjah Mada Menyapa: Serunya Berkeliling Sulawesi Selatan dan Menebar Semangat Kebaikan

Menjadi satu di antara segelintir anak daerah yang bisa mengenyam pendidikan di kampus besar Gadjah Mada membawa tanggungjawab tersendiri untuk berkeinginan berbagi dan menginspirasi mereka adik-adik kami yang lainnya untuk bisa bermimpi dan bercita-cita setinggi-tingginya. Ini pengalaman kami berkeliling Sulawesi Selatan bersama Himpunan Mahasiswa Gadjah Mada Sul-Sel dalam rangkaian Gadjah Mada Menyapa.

Gadjah Mada Muda: Petualanganku sebagai Mahasiswa UGM Berawal di Sini

Menjadi mahasiswa adalah sebuah anugerah karena saya sadar tidak semua dari anak daerah seperti saya bisa mencicipi bangku kuliah, apalagi di salah satu kampus ternama seperti Universitas Gadjah Mada. Dengan momen berharga ini, saya bertekad untuk tidak menyia-nyiakan semua kesempatan yang ada untuk dapat belajar dan membangun potensi yang lebih baik lagi serta menebarkan kebaikan bagi mereka yang membutuhkan melalui dedikasi dan semangat untuk mengabdikan diri. Inilah awal kisahku, Gadjah Mada Muda 2014

MUN: Pengalaman Merepresentasikan Negara di Simulasi Forum PBB

Simulasi Sidang PBB atau Model of United Nations adalah salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat dalam mengasah keterampilan dan kapasitas dalam bernogosiasi, berdiskusi dan beradu argumen untuk lebih peka dan peduli pada isu-isu internasional. Simak bagaimana saya mengikuti Padjadjaran Model United Nations, dan dapatkan tips-trik bagi kamu yang mau mengenal dunia MUN di sini.

March 26, 2020

Work from Home, Really?


Holaa!
Apa kabar kalian yang udah seminggu ngerasain nikmatnya leyeh-leyeh di rumah sambil ngebantu bangsa buat merangin Corona?

Kalian beruntung gaess!
Soalnya ada orang-orang kaya gue yang masih terus masuk buat kerja meski situasi pandemi korona makin mengancam di mana-mana.😭 Kalo kata ananak kantor gue, we are doing another WFH: Work from Heart ❤️ 

Gue sendiri belum dapat kesempatan Work From Home (WFH) kaya teman-teman lain yang mungkin kerja di kebanyakan kantor-kantor di Jakarta.

 Karena kebijakan kantor gue yang masih jeli dalam mengantisipasi dampak ekonomi dari kebijakan WFH ini, maka akhirnya kita-kita WFH dengan skema jadwal yang bergantian. DI TENGAH KORONA GINI GAESS!?! Masih aja ga lock down dan bahkan WFH aja masih diatur ganti-gantian!?!?!! REALLYY😭😭😭

Gue sendiri masih dapat jadwal masuk dan baru WFH di tanggal 2 April 2020 mendatang. Semangat ya gaess, doain gue stay safe😭

Nih setelah sekian lama terpisah jarak dan kesibukan duniawi masing-masing akhirnya bisa kembali reunian bareng mereka. Senior-senior kampus yang jadi partner kerja di masa-masa part time jaman kuliah. Yang kita kasih julukan Squad Pekerja Muda, karena isinya mahasiswa-mahasiswa berkedok anak muda, yang mengambil jalan ninja sebagai pekerja paruh waktu untuk berjuang demi ilmu dan tambahan uang jajan dengan mengandalkan riset dan proyek-proyek tentang isu kepemudaan.

Digital conference dengan aplikasi Zoom
Seru juga yaa ternyata bisa virtual meeting kaya gini ☺️☺️ Nama aplikasinya adalah Zoom, yang sekarang lagi trend di kalangan pegawe-pegawe kantoran karena jadi media perantara dalam berinteraksi, diskusi, pokoknya semacam rapat-rapat online buat ngebahas tugas-tugas kantor dari rumah masing-masing.

Kali ini karena kegabutan yang melanda mereka yang lagi WFH ini, Zoom kita pake buat conference call bareng-bareng skalian buat silaturahmi. Nah akhirnya ini aing ikutan juga join sama undangan mereka yang bela-belain sampe nelponin buat ikutan video call lewat Aplikasi Zoom ini. Ada Mas Adit dan Mba Yanti yang pada masanya menjabat sebagai Project officer dan asisten riset, juga ada Mba Irma dan Kak Dilla, salah dua dari teman-teman sesama magang di Pusat Studi Kepemudaan YouSure FISIPOL UGM tahun 2017.

Judul captionnya udah kaya judul-judul riset yang pernah dikerjain masa-masa di YouSure

Rasanya masih ga kebayang yaa..  Kita hidup di tengah situasi genting dan akan sangat bersejarah dalam skala dunia ini. Isu pandemi atau penyakit menular melalui virus yang diberi nama Corona itu awalnya cuma awang-awang belaka karena hanya  terjadi di China, nun jauh di sana. Kita-kita di Indonesia mah santai wae, perbincangan sepintas dan bahkan sekadar dijadikan bahan becandaan.

Habis itu pelan-pelan virus dan penyakitnya ini menyebar ke berbagai penjuru negara, hingga ketika tiba waktunya virus itu kian hari kian meluas dan sampai di tengah-tengah kita di Indonesia, baru rasa ketakutannya bertambah parah naik dua sampai tiga kali lipat dari sebelumnya. Stok masker, hand sanitizer, sampai-sampai bahan-bahan sembako di pasaran pelan-pelan mulai menipis dan mengalami kenaikan harga yang cukup fantastis.

Semua tempat-tempat umum disterilisasi, sekolah dan kampus-kampus diliburkan, kantor-kantor diperketat, sebagian besar pegawai diinstruksikan bekerja dari rumah, dan sekarang jalan-jalan lengang dan semua pusat-pusat kegiatan dan keramaian sepi.

Manusia dilanda kecemasan akan ancaman penyebaran penyakit yang berpeluang mematikan. Meski bicara data tidak seburuk beberapa penyakit ganas lainnya, tetap saja virus ini berbahaya. Mereka cepat menular dan semakin mengancam bagi mereka yang daya tahan tubuhnya sedang lemah.

Di sisi lain, ini adalah waktu yang tepat untuk berbenah. Dan momentum yang tepat untuk Bumi menormalisasi bagian-bagiannya yang sudah lama tergerogoti oleh aktivitas manusia.

Meski begitu, tidak ada bahagia di tengah ancaman ketakutan dan orang-orang sakit yang menderita. Mari berdoa bersama agar penyakit ini segera sirna. Dan ketakutan-ketakutan kita mereda. Dan semoga kita bisa sama-sama berbenah, menjadi manusia yang lebih mulia selepas virus Corona mereda. Bahwa kita hidup dan berpijak di atas bumi yang sudah tua. Bersahaja dan bijak terhadap bumi dalam setiap langkah di karya-karya selanjutnya.


March 21, 2020

Poetry: A Moment




One day
I think will be come a moment
Silly, freaking out to reach out to each other

I want us to be more open
I want us, together build the path 
For the long run not just in a moment

 If you see me sometimes being different,
It is normal to raise hand and make a time to ask the matter

And yes.
You too..
It’s really okay for you being different
In the middle of full thinking on another time

But can I?
Let me know what’s the matter
That brought you thinking along the night
Is there any words to trying to say?

Calm down, grab my hand tighten
Sit beside and feel that only both of us here 
Desire to put our heart for us each other


March 13, 2020

Puisi: Arah




Samar langkah menghadap menuju tak berujung 
Ayunan kaki tenang cakap melenggang
Tengok perlahan-lahan mencari-cari jalan pulang
Ujung jalan adakah rupa kan dikenang

Melamun bayang-bayang pada temaram
Angin malam sayup-sayup meniup tenang
Hadap ke mana sejauh ini tatapan kosong memandang
Aku sendiri bungkam sebab guncang tak ada paham
Riuh mana sekiranya beban yang merasuk membayang-bayang

Dada menyempit menyesak menghalau rasa menyeruak
Inikah pertanda merujuk bintang
Ke mana? Arah mana jalan ini berujung melintang
Aku berkuat. Sebisanya mempercepat. Sebentar lagi aku sendiri yang menjemput benderang.


Jakarta, 13 Maret 2020

March 08, 2020

Jelajah Wisata Alam, Wonderful Sukabumi




Hola!

Been a while ga muncul nih buat ngasih corat-coret di sini. Hampir seminggu kemaren isinya bed rest karena virus demam dan meriang yang gampang banget nemplok di badan kembali datang nyamperin.

Mayan parah juga sih gue bilang. Meskipun dah sering banget gampang kena masuk angin, demam, batuk pilek dan sejenisnya, tapi yang kemaren udah sampe di level bikin pingsan di stasiun busway saking lemesnya. Sakit demam di tengah isu virus Korona yang udah sampe ke Indonesia itu ga enak banget guys sumpah.

Bayangin aja di tengah kepanikan isu Covid-19 (nama resmi Corona; Corona Virus Disease 2019), masuk rumah sakit aja udah sensasinya beda banget. Full of panick dan bikin makin parno luar biasa. Juga karena itu, gue ga berani ke mana-mana dulu dan akhirnya cuti kerja sampe tiga hari biar ga makin parah dan nular ke orang lain juga di lingkungan kerja. Treatment rumah sakit juga beda banget. Dari cek suhu tubuh sampai dites darah segala buat bener-bener antisipasi kalo-kalo sampe ikutan kena Corona, Demam berdarah atau penyakit parah lainnya (amit-amittt😣😣). Fyuhh seminggu yang melelahkan.

Alhamdulilah masih bisa survive and here I aam! 🤗

Setelah berjibaku dengan demam batuk pilek, kebetulan banget nih. Rejeki senior dan bos kantor yang dapat bonus di bulan Februari kemarin. Rencana buat liburan bareng yang udah diwacanain dari kapan hari, dari Januari bahkan, akhirnya bisa dieksekusi juga. Dari sekian banyak pilihan destinasi mulai dari Bandung, Surabaya, Malang, Jogja, bahkan niat mau ke Bali atau Thailand, fixlah pilihan jalan-jalan kali ini jatuh kepada Jembatan Gantung hits di Sukabumi, Jawa Baraaat😁😄😄. Milih yang ga jauh-jauh dulu deh akhirnya~~

Selain pertimbangan budget juga, yang paling penting sih soal kondisi kesehatan temen-temen semua. Jangan sampe kejauhan malah bikin kecapean dan jatuh sakit abis jalan-jalan. Kan malah ga asik masa jalan-jalan bikin sakit kan. Wkwk. Apalagi wabah virus lagi musimnya nih gencar beterbangan di mana-mana. Kalo wisata di tempat mainstream takutnya papasan sama orang asing dan virus coronanya nemplok ga sengaja hiii😰😰😰 wkwkwk

Gue dan temen-temen di Maybank Unit Premier Prokla berenam akhirnya bisa berangkat full team buat liburan ke Sukabumi. Ada gue sama Sheryl bocah RMDP yang masih status OJT, bareng Kang Heru bos geng kepala kantor merangkap driver utama, Kak Fui RM Senior kami dan Kak Oliv asisten RM yang kakak-able banget. Formasi lengkap ini ketambahan satu lagi, ada Mas Riky, staf marketing Allianz yang incharge sebagai Insurance Consultant di Maybank. Mas Riky sendiri belom lama join di cabang. Sebelumnya ada Mas Bram atau juga kadang dibarengin Kak Vina, area manager yang bantu buat Bancassurance di tempat kami, di Maybank Proklamasi.

Foto sekenanya di tengah perjalanan ke Semanggi bareng Kak Olive dan Sheryl

Kita berenam berangkat dari kantor kurang lebih jam 3:30 sore. Pamit sama kaka-kaka tim operasional yang masih jalanin transaksi di hari terakhir menuju weekend ini. Kami sendiri berenam sempet misah dulu titik berangkatnya, karena Kak Fui dan Kang Heru ada meeting di kantor pusat dari siang. Kita janjian ketemu di Semanggi dekat pintu tol baru akhirnya bareng-bareng menuju Sukabumi lewat tol Cikampek menuju Sukabumi dengan mengendarai mobil baru andalan Bos Kang Heru😎

Perjalanan awalnya lancar banget dan syukurnya masih dapat jam lowong dimana jam ganjil-genap belum mulai diberlakukan. Kita masih bisa ngelewatin Senayan dan pintu tol aman meski plat mobil Kang Heru lagi ga sesuai. Jalan juga mayan enak, masih lengang sebelum akhirnya masuk ke pintu keluar tol menuju Suka Bumi. Ini baruu. Waan macetnya gila sih. Paraaah banget. Sampe jalanan yang normalnya dua ruas, jadi empat bahkan lima saking ramenya dan kondisi udah rame, mobil pada mandek gabisa ngapa-ngapain.

Ada hampir dua sejam kita ga bergeser di sana. Itu posisi dari langit masih sore terang sampai masuk malam gelap mobil kita masih di tengah kemacetan parah jalan menuju Sukabumi 😨😷😷 ampun dah. Mungkin bentrok karena weekend dan jam pulang orang-orang pekerja pabrik yaa. Makanya itu jalanan udah macetnya ga ketulungan kaya gitu banget. Ampe Kak Olive udah mulai bosen saking lamanya kita di tengah mobil yang sesak ama kemacetan. Plus lagi nahan pipis pula Kak Olivenya. Kasyiann 😅😅 Makin ga karuan situasi karena nunggu macet kapan kelar 😭😭

Sekitar jam enam akhirnya kita udah bisa mulai bebas dari jalanan padat merayap menuju keluar pintu tol itu. Mungkin juga karena turun hujan jadi motor mulai agak berkurang dan jalanan jadi bisa agak lowong. Mulai menjauh dari kemacetan, kita akhirnya melipir buat singgah pipis abis nahan hampir setengah jam. Yap abis lega melepas kegundahan itu, kita capcus lanjoot~

Jam 09:00 malam, kita akhirnya tiba juga di Sukabumi. Penginapan Villa Cemara. Suasana udah gelap gulita dan sepi karena tamu buat hari Jumat kaya gini emang mungkin ga banyak. Ga begitu lama buat drop barang, makan malam kita udah disiapin sama pemilik penginapannya. Menu Indomie jadi andalan buat angetin badan😋😋. Santapan utamanya ada Nasi Ayam Goreng Kemangi khas Sunda. Bah mantap betul, abis berlelah-lelah perjalanan disuguhkan santapan malam yang mengenyangkan. Yummyy Pokoknya happy tummy kenyaaaang😋😋 Abis tuh kita lanjut ke kamar buat mandi dan beres-beres.

Suasana meja setelah perang Indomie dan ayam goreng setibanya di  penginapan

Villanya sendiri kita pesen buat dua kamar doang, sekamar berempat yang cowo-cowo, sementara Sheryl dan Kak Olive sekamar di kamar sebelah. Untuk villa yang kita pake ini lumayan banget sih. Kamarnya bersih, toiletnya juga super bersih plus ada air hangatnya buat mandi malam-malam seger banget. Ranjangnya ada yang susun, ada yang buat sendiri, plus satu kasur tambahan melantai. Aing kebagian yang melantai ga masalah. Dibawa asik, tetep nyaman banget kok..

Sebelum tidur, kami berempat duduk nyantai dulu di teras depan. Sambil nyeruput kopi dan teh anget, kita mainlah permainan kartu yang udah dibela-belain bawa sama Kang Heru. Sial banget karna masih nub banget, sempet ngocok ampe enam kali. Jahanam betul nasib kartu malam ini. Jadilah bahan olok-olokan di meja kartu. Tapi ga masalah sih.. Setelah lancar, gue bisa tidur dengan tenang karena akhirnya bisa bikin Kak Fui kalah dan basah juga buat ikutan ngocok kartu. Meski jadi tukang cuci kartu ampe enam ronde, aing redhoo deh ga masalah🤣🤣.  Suasana jadi lebih hangat dan makin mengakrabkan kita satu sama lain.

Jam 12.00 tengah malam kita menuju kasur masing-masing buat rehat. Udah ngerencanain besok pagi-pagi sekali buat bangun ngeliat sunrise di waduk. Tidur kurang lebih empat jam, pagi-pagi Mas Riky dah bangun paling duluan. Bangunin kak Fui yang lanjut menbangunkan kita seisi villa. Jam 5 banget tampang masih pada muka bantal, kita keluar villa menuju hutan Taman Nasional Gunung Gede Pongranga buat ngeliat sunrise di waduk. Kebetulan pintu situs Taman Nasional ini bener-bener cuman beberapa langkah dari villa. Kita jalan kaki menyusuri hutan yang masih sepi banget bahkan ga ada orang lain sama sekali. Untung jalannya udah bagus dan lebar, dan ga ada cerita horor yang mewarnai. Aman lah sukur alhamdulilah.


Pemandangan pagi hari di waduk Gede Pangrango, aseli keren banget gais, plus ada pelangi pagi-pagi suasanya makin romantis luar biasa🥰😭😭 Nasib jomblo pengen ke sini lagi tapi sama siapaaa😭😭😭



Foto bareng di pinggir waduk pagi-pagi

Pelan-pelan langit mulai sedikit demi sedikit bertambah cahayanya, kita udah sampai di waduk mungkin setelah jalan kaki 45 menit dari penginapan. Suasana sejuk dan segernya pagi hari di pinggir waduk gitu jadi syahdu betul. Kita asik buat foto-foto dan ngabisin waktu buat ngobrol sampai bikin video tiktok bareng😂😂. Sekitar jam 7 warung pinggir jalan dekat waduk udah mulai ada yang datang penjaganya. Setelah asik menikmati suasana matahari pagi di waduk, lanjut ke warung depan buat sarapan mengisi perut yang mulai pada kelaparan. Sayangnya menunya pada mesen indomie lagi. Yatuhan nasib aing yang masih recovery akhirnya tersungkur aja nontonin orang-orang pada makan indomie lagi pagi-pagi. Gue pribadi masih takut buat terlalu banyak indomie, soalnya semalam pas makan malam udah dicekokin indomie juga. Kalau badan aing sehat prima mah mungkin dua porsi dilibas abis juga kali😉😉🤭

Nungguin indomie kakang warungnya juga ga sebentar ternyata. Karna pelanggan pertama, gas kompornya masih berusaha dinyalain ada kali 20 menit ga nyala-nyala itu kompor gas wkwk. Sampe hampir nyerah awalnya Akang Indomienya 😅 untungnya setelah usaha cetak-cetek berulang kali akhirnya nyala juga api kompor yang menghantarkan kehangatan Indomie ke perut teman-teman kerja aing yang udah pada beringas ini. 😂😂

Jejeran warung di jalan menuju waduk, masih sepi pisan euy pagi-pagi
Abis pada ngisi ganjelan perut dengan Indomie, kita lanjut buat balik ke penginapan lagi. Rencananya biar bisa siap-siap ke destinasi berikutnya, Jembatan Gantung yang paling viral di Sukabumi.

Foto bareng di perjalan balik keluar area Taman Nasional Gede Pangrango menuju penginapan
potret pintu masuk Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat


Ada semacam kopishop gitu di tengah hutannya gaes.. Kebayang ga ini pas pagi dini hari gelap remang-remang doang, sunyi senyap, di tengah kegelapan ada bangunan menyerupai rumah film horor Pengabdi Setan.. Merinding coooy wkwk takut tiba-tiba papasan sama Ibu Datang Lagi..😨😨

Pemandangan teras villa pagi hari. Indah dan seger bangettt. Asik parah, jatuh cinta sama syahdunya romansa Sukabumi🥰🥰❤️


Setelah beberes lagi dan sedikit nyiapin kaos ganti, akhirnya kita siap buat berangkat ke Jembatan Gantung Situ Gunung. Gue yang ga makan apapa sebelumnya nyempetin ganjel roti buat sarapan biar tetap berenergi dan ga lemes.

Tetap eksis dulu gaes foto depan Villa yang instagenic 😎😎

Sekitar jam sembilan pagi kita masuk kembali ke area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango buat menikmati alam Situ Gunung dan jembatan gantungnya yang viral itu. Suasana mulai agak rame udah mulai banyak penjual yang mulai ngisi lapak-lapak mereka. Selain itu juga ada banyak tukang ojek yang meramaikan di area pintu masuk bagian depan.

 Petugasnya juga udah ada yang jaga nih. Jadinya kita bayar per kepala 18,500 rupiah buat masuk ke area Taman Nasionalnya. Setelah bayar retribusi di pintu masuk, dan juga nyempetin beli gorengan bakwan dan pisang goreng, kita langsung cus ke jalan masuk Situ Gunung~

Sudah sampai tepat di depan pintu masuk Kawasan Jembatan Gantung Situ Gunung

Buat masuk ke jembatan gantungnya sendiri, ada pos masuk khusus gaes. Jadi di sini bayar per orang 50.000 Rupiah buat akses jembatan gantung dan curug / air terjunnya.

Saranghae from Situgunung Sukabumiii❤️❤️
Selfie dulu gaes di pintu masuknya😉😁😁
Ini juga udah include sama welcoming drink-nya yang tersedia kopi sama teh hangat juga dan welcoming snack-nya ada pisang rebus dan ubi goreng. Lumayan laah.. pas masuk kita nyempetin buat nikmatin snack dan teh hangetnya dulu di Theater yang lumayan luas sebelum masuk ke jalur arah masuk jembatan gantung.


Suasana buffet welcoming drink setelah loket pintu masuk Situ Gunung
Ngeteh dan pisang goreng pagi-pagi aduhai ashooynya🤩🤩

Dan setelah menikmati welcoming drink and snack, inilah dia Jembatan Gantung Situ Gunung,  Sukabumi, Jawa Baraat😇😇 Buat masuk ke jembatan gantung ini, kita scan barcode dulu gaes yang ada di gelang yang diberikan pas di loket masuk tadi. Abis itu dipasangin tali pengaman di pinggang dulu sama petugas teteh-teteh cantiknya, abis tu masuk deh..

So much excited buat menikmati sensasi jembatan gantung di tengah hutan Situ Gunung

Foto bareng tim PW Proklamasi di Jembatan Gantung / Suspension Bridge Situ Gunung


Tetap ada pose foto pribadi gaess😅

 Buat kalian yang belom ke sini, ayo dah cobain rasanya bergoyang-goyang di atas ketinggian entah berapa ribu kaki di atas hutan hujan tropis Situ Gunung ini. Dijamin asik pissaan euyy.. Gemeter-gemeter nikmatnya mulai terasa menjalar-jalar pas udah di tengah dan ngeliat ke bawah itu kenampakan hutan dari ketinggian. Brrr jaga lutut aja gess utamanya buat yang isi dengkulnya udah kopong hati-hati tumbang😂😂


Setelah melewati jembatan gantung ini, bakalan ada petugas lagi di ujung jembatan buat nyabutin pengaman yang udah kita pakai tadi. Dan juga buat nge-scan lagi gelang yang kita pakai. Jadi gunanya biar jumlah pengunjung yang ada di jembatan ini bisa tetap terkontrol gitu gaes. Jangan sampai jumlah pengunjungnya berlebih dan para pengunjung melebihi kapasitas buat berada di atas jembatannya. Lumayan keren dan moderen yaa, aseli top banget cenah👍🏻👍🏻


Abis dari jembatan ini, kita berjalan kaki buat menuju ke Curug alias pemandian air terjunnya. Buat ke sana ini waktunya singsingkan lengan baju dan celana sih gue bilang heheh.. Soalnya bakal jalan dulu ala-ala hiking anak pramuka naik turun gunung seperti Ninja Hatori wkwkk Buat sampai ke curugnya harus jalan lumayan jauh dan butuh tenaga ekstra gaes.. Get ready!!!


Foto bareng di tengah hutan Situ Gunung, perjalanan menuju curug

Setelah gempor naik turun gunung, akhirnya gaess sampai juga😄 Segerrr

Tampan beringas Prokla😎😎
Foto bareng di curug Situ Gunung

Akhirnya setelah foto-foto, tidak sah kalo belum mandi-mandi di curugnya. Akhirnya pada basah-basahanlah di aliran sungai di bawah air terjun ini. Sayangnya kondisi aing yang masih belum sembuh total masih takut gaes buat macem-macem dulu. Takut masuk angin dan meriang lagi😣😣 PADAHAL MAH PENGEN BANGETTT ANJAYY. Udah bawa baju ganti segala padahal😄😄 Tetap kondisi kesehatan nomor satu deh daripada aing tumbang lagi 😭😭

Puas menikmati kesegaran air terjun, akhirnya kita jalan lagi buat kembali ke penginapan. Jalan pulang ini udah lumayan, eh bukan lumayan lagi tapi udah gemporr broh. Kaki sama napas udah adu-aduan lemes wkwk. Diperas total ini badan, bangun dari pagi banget sampe siang masih jalan di tengah hutan. Saatnya berlatih fisik ekstra gaes ini mah😂😂

Sekitar jam 11 siang kita akhirnya sampai di penginapan lagi. Santai dikit buat ngemil dan leyeh-leyeh abis tuh semua udah pada sibuk buat packing dan siap-siap buat perjalanan balik.


Kenang-kenangan gelang barcode Situ Gunung yang menguras tenaga dan memicu adrenalin


Barang-barang kami berenam yang siap balik 
Selanjutnya sebelum kami balik ke Jakarta, kita nyempetin dulu buat ke Bogor makan dan nongki-nongki bareng. Niatnya sih makan siang, tapi akhirnya udah sampe jam setengah empat-an jadi anggaplah early dinner 😂😂 Makan siang nyempetin singgah di siomay dan bakso deket pom bensin pinggir jalan. Hati riang, perut harus tetap terisi kenyang🤭🤭🤣🤣


Makan sore penutup liburan Sukabumi-Bogor

Nongkrong ganteng-cantik di Resto Medja, salah satu resto hitz kekinian di Kota Bogor

Dan nyempetin foto bareng sebelum pulang kembali ke Jakarta


Sekitar jam enam sore kita mengarah ke stasiun Bogor buat balik ke jakarta dengan naik kereta. Soalnya Kang Heru kasian kalau harus nganterin kami, bolak-balik Jakarta-Depok lagi. Kami semua berlima lanjut perjalanan balik ke Jakarta degan menaiki kereta bareng-bareng. Udah lemes kaki gempor dan tenaga udah low batt juga hihii.. Sekitar sejam perjalanan kereta Bogor-Jakarta akhirnya kembali ke kosan dengan selamat.

Itu dia keseruan liburan singkat nan padat kali ini. Alhamdulilah banget akhirnya bisa kesampean liburan bareng dengan kakak-kakak tim di Proklamasi. Dan kesampean juga buat ngerasain indahnya alam dan romansa Sukabumii😍😍😍 Jujur gue jatuh cinta banget sama pemandangan dan nuansa romantis yang disuguhkan sepanjang liburan kali ini.. so in lovee❤️❤️

Yak sampai di situ dulu cerita buat jalan-jalan menikmati Wonderful Sukabumi kali ini.

See you on the next trip semuanyaaa🙌🏻🙌🏻👋🏻