Ini cerita tentang tatapan kosong sang Permata
Nelangsa badan kaku padahal benderang
Ia temaram pada puncak-puncaknya terik mengilap
Sialan
Ia jatuh pula di lubang yang sama
Amat hati-hati Ia melangkah pikirnya
Terjebak tersungkur terperanjat pula pada akhirnya
Ini kali lain terjadi alpa yang sama
Frustasi bukan nama baru di kepala
Yang tiada bedanya seekor keledai katanya dulu
Untuk jatuh ke lubang yang sama pantanglah Ia
Dalam justru lebih dalam terjatuh lagi mendewasah Ia
Yang Maha Esa jadi ujung jawab Ia tenang
0 comments:
Post a Comment