November 12, 2019

Asiknya Menikmati Senja di Taman Proklamasi



Aaah 🥰🥰🥰

asiknyaa lari sore sambil menikmati senja di tengah taman kota dan hiruk pikuk jalanan ibukota.. apalagi ditemenin playlist spotify yang makin menambah suasana senja yang syahdu di tengah taman kota.

Monumen Proklamasi
Pemandangan Senja di Tugu Proklamasi
Wah wah kebayang khan asiknyaa😂😭 Apalagi kalo ada acara ngopi santuy juga nih, lengkap sudah Senja ala Indie yang khidmat maksimal🙌🏻


JAS MERAH

“Jangan sekali-kali melupakan sejarah” -Bung Karno


Setidaknya itu sepenggal kata bijak yang teringat saat pertama kali masuk ke area Taman Proklamasi, yang dulunya adalah tempat bersejarah momentum penting saat kemerdekaan Indonesia dikimandangkan ke seluruh penjuru dunia. Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 diproklamirkam oleh orator ulung sekaligus presiden pertama republik ini, Ir. Soekarno, yang saat itu juga didampingi Bung Hatta sebagai wakilnya.

Foto Dokumentasi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

Momen bersejarah itu kini diabadikan melalui monumen Tugu Proklamasi lengkap dengan replika patung Soekarno dan Hatta dalam momen proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagaimana foto dokumentasi yang banyak beredar di buku-buku sejarah.

Kenampakan Monumen Pahlawan Proklamasi di Taman Proklamasi

Setelah seminggu lebih sempat keok karena virus-virus nakal yang menyerang imun, akhirnya dua hari ini bisa pulih total kembali dan semangat buat joging lagi. Oh ya, per 2 November yang lalu juga sekalian proses pindahan di kos yang baru karena mengikuti penempatan lokasi belajar yang baru di area Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan Proklamasi, Menteng. Jadilah kita berhijrah meskipun ga terlalu signifikan secara geografis masih di wilayah Jakarta Pusat juga. Selama pindah kos juga akhirnya masih belum begitu maksimal karena kondisi badan yang belum begitu fit. Jadilah makan dan istirahat total dikencengin biar bisa menikmati bed rest indahnya pantai indah kapuk alias kasur kamar kosan, dengan tiduran aja seharian  buat memanjakan dan mengistirahatkan badan sejenak. Aaaah.🤤

Nah, karena istirahat yang maksimal ternyata ngefek banget, rasanya hari Senin bisa semangat kerja lagi dan kondisi badan yang bisa fit dan prima lagi deh.🤗🤗

 Akhirnya kemarin mulai kembali pada rutinitas joging ke tempat andalan, Gelora Bung Karno alias GBK. Sayangnya ternyata meskipun jaraknya ga begitu jauh, kalau pakai busway malah bisa molor lamaaa banget baru sampai ke GBKnya, karena macetnya bukan maen dan juga bis transit di jalur yang baru aku lalui ini lebih lama dari alur busway di rute kosan yang sebelumnya. Kemarin bahkan baru balik jam 10 malam hampir udah setengah 11 bahkan. Kan kalau dihitung-hitung lumayan boros waktu kan yaa.. Sebenarnya kalo ada temen sih ga masalah, cuman kalo sendiri, dan juga kondisi busway yang padat banget tanpa ada temen rasanya aneh aja. Palagi kalo udah penuh sesak sama abang mas ibu dan mba-mba yang pada balik kerja, kan boring juga ya pemirsa, selama perjalanan Trans Jakarta yang penuh sesak.

Maka dari itu, jadilah hari ini akhirnya aku bernisiatif cari lokasi joging baru di sekitaran area kosan yang sekarang. Setelah keliling-keliling di google maps, ternyata ada taman yang ga jauh, dan ternyata itu adalah tempat sekaligus monumen tugu proklamasi didirikan. Yepp Taman Proklamasi.



Taman Proklamasi yang punya joging track lumayan asik

Lokasinya di Jalan Proklamasi, persis di depan sekretariat Partai Demokrat (yang keliatan banget karena ful bendera biru khas partai di depan Wisma Proklamasi, Jalan Proklamasi No 41). Taman ini ada di perempatan atau bisa dibilang simpang lima sih ya.. Pokoknya di bilangan menteng, tepatnya dulu lokasi ini adalah Jalan Pegangsaan Timur No 56, Rumah presiden Soekarno masa itu, yang sudah dihancurkan.


Nah bangunan rumah itu sekarang menjadi taman di tengah kota dengan 3 tugu monumen di dalamnya. Penasaran ga apa aja tuh isinya? Nah ini diaa cek dis out!


Yang pertama, ada Monumen Soekarno dan Hatta atau yang disebut Pahlawan Proklamasi. Patung ini adalah yang paling menyolok dari luar taman, selain karena ukurannya yang besar juga ada lampu berwarna merah muda menyorot pilar-pilar berwarna coklat krem yang semakin menambah keindahan dan kemegahannya. Cucok meooong yaa

Dua tokoh proklamator itu diabadikan sesuai dengan mimik dan ekspresi yang ada di foto dokumentasi, lalu yang di tengahnya adalah naskah proklamasi yang juga persis seperti kenampakan teks proklamasi aslinya yang diketik dan bubuhan tanda tangan Soekarno-Hatta.










Nah yang kedua, ada Tugu Petir. Ya, tugu ini berupa tiang panjang menjulang ke atas kokoh berdiri dan di ujungnya ada semacam plat berbetuk petir. Katanya sih sebagai simbolisme gelora semangat patriotisme dari proklamasi kemerdekaan gitu gaess..

Tugu Petir, lokasi pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Di bagian bawahnya tertulis ejaan lama yang berbunyi:

 “Di sinilah dibacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, Jam 10 pagi oleh Bung Karno-Bung Hatta”



Dan yang ketiga adalah Tugu Satu Tahun Republik Indonesia. Kalau berdasarkan sejarah, katanya justru tugu inilah yang paling pertama didirikan untuk mengenang peristiwa bersejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia yang masih dibayang-bayangi oleh tekanan para sekutu yang mau merebut Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan. 

Tugu Proklamasi (dahulunya: Tugu Peringatan Satu Tahun Republik Indonesia)

Di bagian depannya ada marmer yang bertuliskan Peringatan Satu Tahun Republik Indonesia, Atas Usaha Kaum Wanita. Sejarahnya, tugu ini dibangun oleh gagasan wanita-wanita Indonesia di Jakarta ketika itu, yang di tengah situasi keamanan yang belum kondusif, secara gigih memperjuangkan kemerdekaan melalui simbolisme seperti tugu ini. 

Marmer dengan keterangan Peringatan Satu Tahun Republik Indonesia, Atas Usaha Kaum Wanita Jakarta

Dari buku sejarah, tugu ini adalah salah satu objek bersejarah. Pada tahun 1946 tugu ini akhirnya dibangun dan diresmikan langsung oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir. Namun tugu ini sempat dihancurkan pada tahun 1960, sebelum kemudian dibangun kembali setelah 12 tahun kemudian, 1972. Rumah Bung Karno sendiri dihancurkan pada tahun 1964, namun tanpa keterangan alasan yang jelas. Peresmian kembali monumen ini dilakukan langsung oleh Gubernur Ali Sadikin dan dihadiri banyak tokoh politik termasuk Bung Hatta. 

Naskah proklamasi yang ada di sisi belakang tugu

Ternyata, mengunjungi objek sejarah Taman Proklamasi sore ini bukan hanya sebagai wadah pelepas keringat dan joging lari sore biasa. Jauh daripada itu, tempat ini sekalian buat refreshing dengan suasana alamnya yang lumayan segar di tengah kondisi ibukota yang super padat dan rame.. Selain senja yang syahdu buat merelaksasi diri, secara historis tempat ini jadi wahana yang asik buat kembali belajar sejarah dan mengenang perjuangan kemerdekaan Indonesia di masa lampau yang tanpanya kita ga bisa menikmati indahnya kemajuan seperti sekarang ini. Hitung-hitung kemarin baru aaja diperingati hari pahlawan yang jatuh pada 10 November. Semoga kita bisa terlus melanjutkan semangat nasionalisme dan cita-cita kemajuan bangsa Indonesia yaa gaess.. Merdeka 🇮🇩 


0 comments:

Post a Comment