Here we go,
dalam postingan kali ini akan aku pajang foto-foto istimewa, yaitu potret dimana rambut aku dicat untuk pertama kalinya seumur hidup.
Ini harus banget goyang dua jari mas..
|
Hahaa sumpah sempat ga nyangka juga ternyata aku bisa melakukan ini. Berhubung karena kondisi pekerjaan yang belum mengikat dan juga ditambah dengan suasana hati dan mental yang butuh penyegaran, maka beberapa kali terpikirkan untuk mewarnai rambut untuk penampilan yang lebih beda.
Sampai suatu ketika di bulan Mei yang lalu tekanan mental yang bertubi-tubi dari masalah pribadi akhirnya menyebabkan depresi yang ga bisa aku hindarin. Banyak usaha yang coba aku lakukan untuk mengatasi stres dan depresi ini. Mulai dari mencari hiburan dengan nonton bioskop, keliling mall, bolak balik main ke pantai, berdiskusi dan sharing dengan kawan-kawan lama, aktif kembali buat olahraga lari, aktivasi kembali member gym, hingga akhirnya terpikirkan untuk tampil dengan gaya baru. Brand new day dengan brand new look lah yaa..
Sempat beberapa kali tertunda karena belum yakin, akhirnya tibalah jua keputusan bulat buat mencoba hal baru yang belum pernah aku lakukan sebelumnya ini.
Ini dia langsung aja kita simak foto-foto penampakan rambut berbeda itu berikut ini.
Jangan kaget ya,26 Juni 2019, hari pertama masuk kampus dengan rambut berwarna merah. |
Apa maksudnya ini niat foto rambut tapi dihalangin pake tangan😅 |
Dan ini pertama kalinya ke tengah keramaian dengan percaya diri tampil dengan rambut berwarna merah terang |
Ini saat aku dan teman-teman Dimas Diajeng Jogja menghadiri acara di Museum Ullen Sentalu, Kaliurang, Jogjakarta |
Mayan ciamik sih kelihatannya rambut baru ini. Rasanya beda aja dan lebih baru~ |
Foto mendes berambut merah udah kaya bocah-bocah anak pergaulan pinggir jalan |
Kuputuskan untuk memotong rambut yang dicat merah ini agar kelihatan rapi dan tidak terlihat aneh di mata beliau. Dan keputusan ini sekaligus juga mencetak rekor baru untuk pengalaman potongan rambut plontos pertama kali sejak kecil (kira-kira selain rambut botak pas masih bayi).
Keputusan plontos ini akhirnya aku ambil. Takutnya ada anggapan berlebihan dari beliau karena aku yang terkesan berlebihan atau apapun terhadap stereotype mengubah warna rambut.. Ya setidaknya itu yang ada di benakku waktu itu, yang kalau aku pikir-pikir lagi kenapa sebegitu perhatiannya aku soal pendapat beliau soal penampilan rambut. hmm..
Keputusan plontos ini akhirnya aku ambil. Takutnya ada anggapan berlebihan dari beliau karena aku yang terkesan berlebihan atau apapun terhadap stereotype mengubah warna rambut.. Ya setidaknya itu yang ada di benakku waktu itu, yang kalau aku pikir-pikir lagi kenapa sebegitu perhatiannya aku soal pendapat beliau soal penampilan rambut. hmm..
Dan, akhirnya,
....
Dan setelah memotong habis rambut itu, beberapa kegiatan selanjutnya aku ikuti dengan penampilan percaya diri dengan warna rambut plontos tapi tetap dengan "red shadow", sisa cat rambutnya masih berbayang-bayang (HAHA apaan dah).
Ini foto ketika incharge sebagai moderator di acara Expo Pariwisata Kota Jogja di Jalan Malioboro bersama bapak Kepala Dinas Pemerintahan Kota Jogja |
Ketika membersamai pembicara di kegiatan Expo Pariwisata Kota Jogja (potongan rambut botak) |
Foto ketika menghadiri acara perayaan kelulusan Sidang Ujian Skripsi teman di kampus |
Dan ini ketika balik ke Makassar pulang merayakan hari Idul Adha |
Sejujurnya lumayan kangen juga dengan gaya rambut dengan warna mentereng seperti yang ada di foto-foto di atas ini. Meskipun banyak yang menilai bagus, waktu itu juga ga sedikit yang komen negatif dengan ngatain anak jalanan lah, pegawe salon lah dan aneh-aneh terserah sekata-kata mereka yang ngelihat perubahan kenampakan warna rambut yang jadi merah ini.
Tapi setidaknya dari aku pribadi, aku belajar beberapa hal besar ketika itu. Yang pertama mungkin soal self love, dimana kita sebenarnya punya hak penuh untuk menentukan kebahagiaan dan kesenangan diri kita sendiri, termasuk dalam hal mengubah penambilan dan gaya rambut. Toh ternyata dengan mengecat rambut menjadi merah ketika itu benar terbukti membawa efek psikologis yang lebih positif buat pandangan aku terhadap diri aku sendiri untuk bertransformasi lebih baik dan tentunya positif, yang ga bisa aku deskripsikan lebih jelas.
Dan tentunya yang ga kalah pentingnya, adalah soal bersikap BODO AMAT terhadap komentar-komentar negatif lainnya yang muncul dari orang-orang yang aku temui di sekitar aku waktu itu.
Ini jujur penting banget karena sangat berpengaruh terhadap self esteem kita terhadap diri kita sendiri. Apapun yang berpikiran buruk dan negatif tentang diri kita, tidak semuanya harus didengarkan. Dan bahkan kadang membiarkan itu berlalu dan bersikap "bodo amat" seperti kata Mark Manson dalam "The Art of Not Giving a F'*ck" (Seni Bersikap Bodo Amat) bisa membawa efek psikologis yang jauh lebih baik terhadap kesehatan mental kita dalam jangka panjang.
So, kalau kamu sendiri? Kapan tertarik buat coba hal baru dengan penampilan kamu?
0 comments:
Post a Comment