Kita adalah benih yang terpilih
Keberuntungan di tengah jiwa-jiwa yang hampa merasuk raganya
Maka siapa yang lebih baik garis tangannya
Daripada benih yang bertumbuh lalu menjumpai kawan hidupnya
Maka jangan pergi
Tenanglah dan biarkan aku hadir menghampiri
Selagi kita memandangi langit-langit menguning diterpa cahaya surya
Ajari aku bertumbuh
Jangan tunggu menjadi mekar dan matang
Karena siapapun tak tahu persis mekar itu kapan tiba waktunya
Yang kita puja adalah temu itu sendiri
Yang pada waktunya telah rela mempersatukan dan melanjutkan
Aku tenang,
Dalam diam tetap bertahan menggenggam kuncup saling mengingatkan
Bertemu beradu bersabar melanjutkan tumbuh
Napas dalam benderang
Mendekap di tengah gelap
0 comments:
Post a Comment