July 02, 2020

Selamat Hari Anti Narkoba Internasional! Semanis Apapun Godaan Narkoba di Awal, Ayo Lawan!


Hola!

Ga kerasa ya separuh perjalanan sudah terlewati di tahun 2020 ini. Semoga semua yang telah kita lewati menjadi pelajaran berharga, dan ke depannya bisa lebih baik lagi, soal COVID segera teratasi dan hilang dari peredaran muka bumi, juga semua yang sedang dalam hajatnya dimudahkan dan dilancarkan. Teruntuk mereka saudara-saudara kita yang terdampak dari pandemi COVID19 ini, semoga bisa tetap semangat dan berikhtiar semoga selalu ditemukan jalannya dan yang terbaik pastinya.

Oke, jadi baru saja tanggal 26 Juni kemarin ga kerasa, baru aja diperingati kembali, salah satu hari besar yang diperingati sebagai International Day Against Drug Abuse and Illcit Trafficking, atau di Indonesia kita kenal sebagai Hari Anti Narkoba Internasional (HANI). 

HANI ini rasanya salah satu peringatan yang berkesan sekali buat gue pribadi bahkan dari sejak SMA dulu, karena peringatan dan kampanye-kampanye anti Narkoba ini kan memang selalu gencar banget ya, dan bahkan dari dulu selalu dikemas dengan gaya-gaya yang asik dan penuh kreatif. Jadi semacam antusias gitu setiap kali perayaannya, pengen ikut nonton festival bareng-bareng, kalau dulu banyak lomba-lomba juga sampai bahkan ikut sebagai volunteer kampanye langsung. 

Pas di kuliahan, bersyukur banget pernah jadi bagian dari Raja Bandar, sebuah organisasi kemahasiswaan yang masih fresh banget di tahun 2014. Waktu itu masih awal banget gue join dengan Mba Allen, bisa dibilang salah satu penggagas organisasi ini dan akhirnya ikut buat ngerintis bareng-bareng, dapat suport kerja sama dengan Direktorat Kemahasiswaan untuk kampanye anti narkoba di lingkungan kampus UGM. 

Kalau ingat jaman-jaman itu, sepertinya berasa waktu cepat banget berlalunya ya, karena itu masih baru berasa kemaren bareng temen-temen pionir di Raja Bandar Asa, Yorry, Nisa, Alfian, bolak balik dari Balairung Gedung Pusat, ke Gelanggang, ke Asem Kranji, ngurusin diskusi, rapat, diskusi lagi, bikin campain Kabar Baginda, dan termasuk yang paling mengasikkan jalan-jalan rekreasi bareng sampai naik gunung ke Gunung Api Purba Nglanggeran. 

Tahun 2016 masa-masa yang jauh tak kalah serunya dimana gue masih dipercaya bantu Kak Allen di Pilar Pendidikan di Raja Bandar. Tahun 2016 agenda kampanye anti Napza jauh lebih kenceng lagi, ketika kita akhirnya berhasil buat propose program Pemilihan Duta Anti Napza UGM untuk pertama kalinya. Juga jadi tahun inisiasi pertama kita adakan musyawarah besar pertama, dan juga bisa lebih matang lagi dalam nyusun program-program kerjanya. 

Kalau dilihat dari progres selama setahun, emang 2015 ke 2016 Raja Bandar itu signifikansinya cukup pesat banget untuk organisasi mahasiswa yang seumur jagung. Under Kak Allen, banyak mimpi-mimpi yang kita jadiin target visi perkembangan Raja Bandar buat ke depannya. Selain perempuan cerdas dan keibuan, Kak Allen yang jadi Ketua di Raja Bandar waktu itu juga jadi salah satu yang gue sebut mentor pas jaman kuliah dulu. Jadi teman diskusi sampai dengerin banyak wejangan yang cukup ngebantu banget buat ngarahin personal development buat ngadepin kerasnya dunia perkuliahan.

Duta Anti NAPZA UGM 2016 - with Allen Safitri (Ketua Raja Bandar 2014-2015)

Pemilihan Duta Anti Napza 2016 yang sukses digelar juga jadi batu loncatan buat pematangan proker-proker Raja Bandar yang lain, termasuk kaderisasi yang lebih terarah di Diklat Kader Anti Napza yang dibantu langsung sama Pak Senawi selaku Direktur Kemahasiswaan waktu itu. Pak Senawi adalah salah satu dosen yang paling banyak berjasa sih baik di Raja Bandar maupun juga kegiatan-kegiatan kemahasiswan selama gue kuliah di UGM 2014-2018. 

Sebagai mahasiswa yang antusias dengan dunia organisasi kampus, ga jarang gue dan Pak Senawi dulu ketemu di forum-forum Kemahasiswaan. Tapi uniknya, kadang di satu forum jadi sangat vokal mengkritisi kebijakan kampus dan di pertemuan lain justru duduk bareng sebagai anak yang minta bantuan dan arahan. 

Termasuk untuk program Duta Anti Napza sendiri, beliau getol betul paling semangat menginisiasi banyak banget program kerja dan ide-ide pokoknya gimana caranya UGM harus jadi kampus nomor satu dan teladan buat pergerakan anti Narkobanya. Sampai beberapa kali gue dengerin dan ngerasain langsung sebesar itu dukungan Direktorat Kemahasiswaan buat suport kita mendalami dunia penyalahgunaan Narkoba di lingkungan kampus dan aktif buat kampanye anti Narkoba di tengah teman-teman mahasiswa. 

Koordinasi Program Pencegahan Anti Narkoba di Lingkungan Kampus dengan Direktorat Kemahasiswaan

Banyak banget akhirnya program-program kerja sama yang gue ikut partisipasi selama di Raja Bandar bareng temen-temen waktu itu, mulai kerja sama baik di internal UGM maupun keluar. Tahun 2016 untuk pertama kali UGM mempersyaratkan untuk mahasiswa barunya melampirkan dokumen Pemeriksaan Anti Narkotika dari instansi Rumah Sakit sebagai komitmen Mahasiswa UGM Anti Narkoba sejak dini, dan direspon baik oleh fakultas-fakultas dalam gelombang seleksi penerimaan Mahasiswa Baru waktu itu. 

Kerja sama banyak dari Bapak-Ibu dosen-dosen di Fakultas Kedokteran, sangat open banget buat bantuin kita ngadain seminar dan pelatihan pengenalan dunia Penyalahgunaan Narkoba dan dinamika pemberantasannya. Dua sampai tiga kali kita sempat kerja sama buat ngadain seminar di beberapa fakultas berbeda dan selalu penuh dengan partisipasi teman-teman mahasiswa yang pengen belajar soal pemberantasan Narkoba di lingkungan kampus. 

Foto Bersama saat menerima Kunjugan UKM Peduli NAPZA UNDIP 


Juga kerja sama dengan pihak eksternal mulai dari organisasi-organisasi sejenis yang bergerak di bidang anti Napza bahkan juga termasuk kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional, baik di tingkat Provinsi DIY maupun Nasional. Kita dilatih di Diklat Anti Napza buat tahu wujud langsung benda yang namanya Narkotika itu kaya apa aja sebenarnya. Termasuk buat tahu apa aja efek-efek sementara yang jadi pemanis buat anak-anak muda kaya kita nekad buat coba-coba dan akhirnya terjerumus dalam dunia Narkoba. 

Semakin banyak kita paham bentuk real di lapangan seperti apa, dengan begitu kita diharap semakin awam dan jauh lebih bisa buat masuk dan ngebongkar jaringan narkoba yang bisa jadi lagi mengintai dan ada ditengah-tengah kita di dunia perkuliahan. Dengan begitu juga kita jadi lebih mahir dalam mengidentifikasi seperti apa bentuk nyata bahaya penyalahgunaan Narkoba di lingkungan kampus dan mencegah sejak awal dan gimana kita jadi bagian buat pencegahan dan pemberantasan dari penyalahgunaan Narkoba itu sendiri. 

Selain itu, kita juga dilatih gimana cara pertama yang harus kita lakukan ketika salah satu teman di sekitar kita nunjukin gejala penyalahguna Narkoba. Bahkan kalau sampai ada yang bisa open dan curhat ke kita, tanggungjawab besar buat tetap menjaga kepercayaan mereka dan ambil jalan yang terbaik untuk bantu dia keluar dari dunia kelamnya. 

Selain kontribusi di Diklat Kader Anti Napza, waktu itu juga dapat suport BNN yang gede banget sampai diajak kerja sama untuk ikut belajar dan volunteer langsung jadi pembawa materi di sekolah-sekolah buat kampanya Anti Narkoba di wilayah Jogja dan Jawa Tengah. 

Yang paling berkesan, salah satunya pas kita datang ke satu sekolah SD gitu di Solo, di mana ternyata itu nama wilayahnya Kampung Narkoba saking dulunya emang dikenal paling kenceng peredaran Narkoba di wilayah itu, dan anak-anak yang kita temui buat sharing bareng-bareng itu emang udah pada mafhum soal apa itu Narkoba. Jadi bahkan lebih berpengalaman mereka sebenarnya, dan gue pribadi justru jadi belajar lebih banyak ke mereka soal Narkoba di kehidupan nyata. 

Pas berkunjung langsung, gue bisa jadi lebih dekat dan dengar langsung gimana jadi anak yang di lingkungan sekitar bahkan di dalam keluarga mereka sendiri akrab dengan dunia Narkoba. Dengerin gimana cerita kondisi keluarga mereka yang hancur karena Narkoba, yang akhirnya kesehatan keganggu sampai sekolahnya berantakan dan masa depan rusak karena kecanduan, tapi di sisi lain ya pada akhirnya Narkobalah yang ngehidupin mereka, penghasilan orang tua mereka didapat dari hasil penjualan narkoba yang dijual gelap ke masyarakat. Jadi semakin membuka mata, betapa dunia peredaran narkoba di masyarakat betul-betul kompleks dan serumit itu tapi bukan berarti mustahil buat kita berantas bareng-bareng. 

Dua tahun yang cukup penuh dengan banyak agenda dan dinamika perjuangan kampanye anti Napza, ternyata jadi ga kerasa begitu cepat berlalu. Masih inget banget tahun-tahun itu sampai hampir kewalahan ngimbangin jadwal kuliah, sama kegiatan-kegiatan Duta Anti Napza di Raja Bandar, belum lagi kegiatan-kegiatan organisasi yang lain. 

Tapi seneng banget sih, ga ada menyesalnya sama sekali bisa diterima jadi bagian Raja Bandar waktu itu. Belajar banyak banget hal baru dan pengalaman berharga yang ga mungkin di dapatin di kelas. Bahkan networkingnya bisa nambah, dan lingkar pertemanannya sehat banget jadi kerasa erat banget kekeluargaannya.  

Salah satu yang paling terkenang selama belajar di Duta Anti Napza Raja Bandar, kata-kata Ibu Dirjen BNN persis sebelum kita berangkat buat terjun langsung ke Kampung Narkoba: Kurang lebih kata-katanya gini: 

"Apa yang kalian dapatkan hari ini syukuri! Kita hari ini akan bergerak mendekat ke lingkar Peredaran Narkotika paling berbahaya di wilayah DIY dan Jawa Tengah, untuk hadir di tengah-tengah mereka, bukan ikut-ikutan jadi kayak mereka, tapi buat memahami bagaimana kita akan melawan dengan situasi yang kita lihat langsung dari mereka. Dan jadikan pelajaran betul-betul buat jangan pernah coba-coba dengan yang namanya Narkoba." 

Raja Bandar - Jauhi Bahayanya, Dekati Penggunanya

Emang dunia Narkoba itu serem, percaya deh. Tapi oleh karena itu justru alasan kita buat gimana caranya ambil bagian ikut nyelamatin diri kita sendiri dan orang-orang di sekeliling kita biar terhindar dari bahaya-bahayanya. Jangan sampai kawan main kita jadi salah satu korban yang terjerumus ke dunia gelap Narkoba. Pun Kalau memang ternyata ada dari mereka yang sudah terlanjur terjerumus, jangan tinggalkan dan biarkan mereka berjuang sendiri. Mereka bisa bangkit kok, dan butuh kepedulian dan suport moral dari kita orang yang ada si dekat mereka.

Selamat Hari Anti Narkoba Internasional ya buat tahun ini! Meski kita di tengah pandemi dan harus berjaga jarak, semoga kita masih bisa ambil bagian ya dalam meneruskan perjuangan anti Narkoba sekecil apapun itu. Semoga kita masih bisa tetap aware sama lingkungan sekitar dan teman-teman dekat kita yang kita sayangi, dan selalu bisa saling menjaga buat jauh dari Penyalahgunaan Narkotika. 

Salam Virus Biru! Tebarkan Virus Kebaikan, Lawan Penyalahgunaan Narkoba dimulai dari kita dan lingkungan terdekat kita ✊✊

0 comments:

Post a Comment