Remang lampu temaram
Angin lembut berlalu menyambut malam
Kehendak tak bisa kuungkap walau sekadar menitip salam
Aku kembali di tempat kita dulu banyak tawa terekam
Apapun jadinya kini kita berdua tak terjalin
Kumengalah meski rupanya berat menahan ingin
Ujian itu kadang terasa baru kemarin
Rindu hadirmu kala diri ini letih dan tertatih
Ingat setiamu yang hari-hari menemani
Nyaman hangat bak senja sayup-sayup mentari
Dan dekap delam rembulan yang iba merestui
Ungkapan maaf semoga suatu saat mendapat abadi
Hanya dengan kisah kita belajar memahami
Ulang tahunmu mungkin bertambah satu lagi
Harap-harap kosong yang kini menghampiri
Ucapan dan doa-doa sembari sampai menemani
0 comments:
Post a Comment