October 01, 2019

1 Oktober: Jakarta hari ini



1 Oktober 2019! Selamat memperingati hari kesaktian Pancasila gengs! Hari ini adalah salah satu momen penting untuk memperingati hari bersejarah, untuk mengenang gugurnya jenderal-jenderal TNI setelah gelombang pemberontakan 30 September PKI tahun 1965. Hari ini kita harus bersyukur masih bisa menikmati Indonesia yang berdasar pada Pancasila, yang telah melalui tragedi-tragedi mencekam termasuk gugurnya para jenderal tahun 1965 tersebut yang kemudian kita kenal sebagai pahlawan revolusi. Hari ini Jakarta sibuk dengan persiapan upacara dalam rangka mengenang tragedi bersejarah tersebut yang dilaksanakan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Selain peringatan hari kesaktian Pancasila, hari ini juga salah satu momentum penting, dimana akan dilaksanakan pelantikan bagi 575 anggota DPR-RI untuk periode 2019-2024. Menurut berita, juga ada 136 anggota DPD RI yang juga sekaligus akan dilantik hari ini. Dari presentase 575 anggota DPR sendiri, ada sekitar 286 wajah baru dan selanjutnya akan menduduki kursi dewan yang terhormat itu. Artinya sekitar 49.7% atau separuh dari mereka adalah orang-orang baru yang menjabat sebagai anggota DPR-RI yang akan menduduki Senayan sebagai perwakilan suara rakyat hingga lima tahun yang akan datang. Harusnya besaran ini bisa signifikan untuk mendorong kemajuan dan perubahan DPR yang lebih baik setelah carut-marut lembaga DPR yang akhir-akhir ini menjadi buah bibir di tengah-tengah kita. Masalah-masalah terkait rancangan Undang-Undang yang lagi panas beberapa hari terakhir harus jadi prioritas dan pekerjaan baru yang harus langsung dikebut untuk penyelesaiannya. 

Ngomong-ngomong soal carut marut Rancangan Undang-Undang yang disusun anggota DPR, topik ini memang sepertinya adalah prime news buat media di Jakarta dalam beberapa terakhir. Demonstrasinya mulai makin memanas dan berita-berita update melaporkan kericuhan antara massa aksi dengan kepolisian.

Hadeh kalau udah mulai rusuh kaya gini sejujurnya miris banget ya. Demonstrasi harusnya jadi ajang menyuarakan pendapat. Ya tapi dengan cara-cara yang damai dan seharusnya bebas anarkis. Setidaknya itu yang gue pelajarin dan eksekusi langsung jaman-jaman aktif di Dewan Mahasiswa dan Forum Advokasi UGM jaman kuliah dua tahun yang lalu. Turut prihatin banget mendengar Cerita soal beberapa teman-teman karyawan di Jakarta yang semalam akhirnya harus tertahan di beberapa tempat karena adanya kerusuhan imbas dari gelombang demonstrasi yang berujung bentrok. 

Demo yang sedang panas ini sudah bergejolak sejak seminggu yang lalu sebenarnya, aksi protes terhadap DPR yang dituntut merevisi berbagai Rancangan Undang-Undang yang dinilai kontroversional. Mulai dari Rancangan Undang-Undang yang melemahkan KPK, undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual, sampai Rancangan Undang-Undang KUHP yang dinilai carut marut dan bermasalah. 

Kayanya kalau mau bahas kebobrokan rancangan undang-undang ini semua, butuh waktu panjang dan pembahasan berbab-bab lagi dah haha😅 Coba ya abis ini semoga ada waktu kalo selo, boleh deh aing nulis gimana sudut pandang soal isu ini. (Kaya ada yang nungguin aja yak 😂 ). 

Tapi kalau udah penasaran banget nih, mending langsung aja bisa dicari lagi lebih lanjut di uncle Google buat memahami lebih jauh kontroversi soal undang-undang yang lagi hot ini. Di Jogja, teman-teman rame banget dengan kampanye #GejayanMemanggil buat mengumpulkan massa dan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran dalam rangka menuntut keseriusan pemerintah dalam penyusunan dan revisi rancangan undang-undang. 

Potret Aksi #GejayanMemanggil update dari Instagram Story teman-teman di Jogja

Di Jakarta, mahasiswa dari berbagai daerah yang tergabung dalam aliansi BEMSI ini rame-rame menggruduk Senayan. Asik juga kemaren pas Joging di GBK, bisa berinteraksi langsung sama temen-temen dari macam-macam universitas yang lagi ikutan aksi di sana. Yang penting aman, gue pribadi mendukung suara kritis mahasiswa, apalagi juga jaman-jaman mahasiswa sudah pernah merasakan bagian dari pergerakan. Sekarang Farid dah jadi budak korporat ga peduli lagi ya? Ya tetap peduli laah. Mungkin bentuknya aja sekarang yang berbeda. 

Kalau dulu sambil cari tahu dan baca bahkan terlibat perumusan kajian sebelum aksi demonstrasinya, sekarang karena keterbatasan waktu dan ranah pekerjaan yang mulai beda, cuman bisa diskusi sama teman-teman pergerakan yang masih ada di lapangan. Atau minimal cari tahu dari referensi-referensi online. Paling penting, update beritanya sih. Jadi tahu progresnya dan ngikuti alurnya gimana. Dukungan bisa juga lewat doa buat kawan-kawan yang berjuang di sana. Dan ga lupa, ikut meluruskan misinformasi dalam forum-forum diskusi kecil yang terjadi di lingkaran sekitar baik langsung maupun dalam grup-grup media sosial.

Salut juga buat teman-teman yang join kontribusi buat kebutuhan logistik yang diperlukan. Makanya pas denger berita Ananda Badudu mantan vokalisnya Banda Neira ditangkap karena terlibat fundraising demo. Cmon man, they are not terrorist. 😤  Gue pribadi stands behind them, Khususnya menolak pelemahan KPK melalui Undang-Undang KPK yang kelihatan banget kepentingan politikus tikusssnya kentara banget. Panjang umur perjuangan! 

Semalam berita lebih parah lagi, hebohnya. Anak-anak STM juga ikutan join buat gelombang demonstrasi menuntut DPR dan proses Undang-Undang yang bermasalah ini. Sampai-sampai bentrok dan akhirnya banyak yang berimbas, termasuk teman-teman karyawan yang mandek di halte-halte busway di sekitaran Senayan. Kasian banget denger cerita-cerita mereka😤😤

Pada akhirnya, Aku pribadi sangat menyayangkan kalau akhirnya aksi demontrasi malah berujung bentrok dan rusuh yang akhirnya berimbas negatif kaya yang terjadi semalam. Aksi demonstrasi harusnya jadi ajang menyuarakan pendapat dan kebebasan berekspresi yang harus dibarengi dengan tanggungjawab untuk menjaga lingkungan dan ketertiban bersama. Pengen bilang, gue menitipkan suara pada aksi demonstrasi teman-teman semua buat disuarakan langsung terhadap tuan-tuan pemangku kepentingan untuk melindungi kepentingan pembangunan dan masa depan bangsa. Dengan catatan keamanan dan ketertiban harus tetap dijaga dan hindari bentrok sebisa mungkin biar negara gak semakin kacau di mata dunia. 

Lebih jauh, kita ucapkan selamat memulai kerja bagi bapak-ibu anggota baru dewan yang terhormat. Kami titipkan suara kami pada bapak ibu sekalian, kami menanti buah kerja keras dan kerja nyata pada proses revisi dan finalisasi deretan rancangan undang-undang yang digarap. Semoga keadilan dan kejujuran adalah tonggak utama bapak-ibu mengabdi di kursi kehormatan negara di Gedung DPR-RI sana.

0 comments:

Post a Comment