September 04, 2019

Self Healing: Bangkit, Kembali Jadi Diri Sendiri





Hola! kali ini iseng ceritanya akan bikin postingan di blog lagi yang niatnya rutin harian, semoga bisa aktif update dan berlanjut meskipun buat sekadar oret-oretan tidak jelas. 

Harapannya ini buat stimulus aja biar ke depannya bisa rajin update dan memaksimalkan platform blog ini sebagai wadah tulisan dan cerita soal momentum. Meskipun sebenarnya isinya sekadar highlight kejadian harian. Setidaknya bisa jadi media untuk berefleksi kembali, dan yang paling penting adalah untuk mengingatkan kembali buat BERSYUKUR, menjalani hari-hari yang dilalui.

Self Healing
Seperti judulnya, hari ini Selasa, 3 September 2019 highlight yang bisa aku rasakan adalah soal healing. Memaknai proses healing atau penyembuhan khususnya secara mental dan mungkin juga termasuk spiritual. 

Jujur, proses traumatik percintaan yang juga sangat erat kaitannya sama postingan terakhir sebelum ini adalah salah satu momen pembelajaran hidup paling berkesan. Karena cara pandangku pribadi soal cinta-cintaan yang dulunya melihat itu dengan sangat skeptis dan apatis, sekarang cukup jauh berbeda. 

Cinta memang benar-benar bisa merubah segalanya, kalau udah merasakan dan melalui fase ini pasti paham. Apalagi setelah putus cinta sama orang yang beneran terlanjur sayang banget, ternyata bisa menyisakan luka sejadi-jadinya sampai berpengaruh di semua aspek kehidupan, mengalihkan perhatian kerjaan sampai mengganggu kesehatan, pokoknya rasanya ngaruh ke semuanya. 

Dalam proses yang cukup memakan waktu dan energi dalam beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan terakhir, ada pelajaran yang bisa dipetik. Semesta benar-benar melatih aku untuk terlatih patah hati, (personally hehe). Alay banget kedengarannya ya. 

Dulu untuk sekadar menulis atau bahkan memikirkan kata-kata ini rasanya lebay banget dan ga pantas, tapi mungkin sekarang memang itulah yang terjadi dan kusampaikan saja sesuai konteks dan suasana yang terasakan, hehe. Sebulan penuh melankolis baper penuh dengan cinta-cintaan, berusaha move on dengan playlist pribadi "Love your self" di Spotify dan bacaan "Subtle Art of Not Giving A F*ck" yang tamat seminggu. 

Sisanya diisi dengan ngegym dan jogging buat mengisi waktu dan mengalihkan perhatian. Hitung-hitung buat mengembalikan kepercayaan diri sendiri dengan tubuh yang lebih sehat dan bugar.

Proses dari luka sampai berangsur-angsur menyembuhkan batin sendiri sudah berjalan kurang lebih dua bulan. Dan dari serangkaian proses penyembuhan itu, rasanya hari ini waktu yang tepat untuk  kembali mengevaluasi proses healing yang aku lalui itu. Voila! Been here so far, and I proud of me. 

Kuliah online Youtube: "Focus on Your Personal Development"
Selain bertemu dengan Mas Oki, seharian tadi kerjaan di kampus memang tidak begitu banyak. Jam 9:15 sebelum bertemu mas Oki cuman ada pertemuan singkat sekitar sejam buat progres event kampus yang juga untuk transisi ke penanggungjawab selanjutnya. 

Setelah rapat itu, sisa waktu di kantor YouSure dihabiskan buat belajar atau lebih tepatnya explore youtube dengan topik soal trauma dan self healing. Dari sederetan rangkaian video tutorial/materi coaching yang menghabiskan beberapa jam itu, kata kunci yang paling berkenan adalah soal personal development, atau fokus pada pengembangan diri sendiri. 

Alih-alih mengejar kebahagiaan atau hubungan yang sudah dilalui sebelumnya, harusnya menyikapi trauma semacam yang sedang aku hadapi adalah fokus dalam menggunakan waktu seefektif mungkin dengan kegiatan-kegiatan yang bisa membawa kebahagiaan pada diri sendiri. Melakukan aktivitas yang disenangi atau kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas diri (personal development).

Menikmati waktu berkualitas dengan sahabat dekat menurutku adalah salah satu opsi yang paling menyenangkan buat stress healing yang kurasa sedang kubutuhkan.  berbekal voucher yang sudah berlalu lebih dari tiga bulan yang lalu, Flip Burger jadi pelarian buat menikmati quality time dengan agenda makan malam berdua sama Aci, perempuan penyabar yang setia menjadi tempat pelarian buat tukar pikiran selama di Jogja. 

Di tengah obrolan ngemil burger, akhirnya tercetus ide buat nonton film Gundala karya mas Joko Anwar yang lagi banyak dibahas di twitter. Di resto Flip Burger yang tidak begitu ramai akhirnya diputuskan rencana nonton Gundala jam 21:45, Spare time buat Beli Baju Renang (buat Aci) di Hartono. Jam menunjukkan 20:00, Cheese Burger Combo, beef burger, kentang goreng panas, ayam goreng keju keasinan, dan dua kali refill Coca-cola terbabat habis. Oke any way langsung aja kita review Film ini di sini >>> Review Gundala karya Joko Anwar.

Dalam berproses menyembuhkan pikiran sendiri ternyata memang tidak mudah, tapi kalau kita mau berusaha benar-benar belajar merelakan, menikmati apa yang terjadi dan bergerak menjadi lebih baik, rasanya proses penyembuhan diri sendiri itu jauh menjadi lebih mudah. 

Kegiatan hari ini untuk bertemu orang-orang dan menjalani kehidupan rasanya semakin memantapkan keyakinan kalau aku sudah kembali seutuhnya dan menjadi diri sendiri dalam versi yang lebih baik. 

Dan rasanya kembali bertemu dengan kawan-kawan lama itu efektif sekali! Rasanya seperti kembali me-recharge pikiran dan mengembalikan kekuatan buat menyadari potensi dan kepribadian diri sendiri. 

Buat kamu yang mungkin juga sedang menghadapi stress, tetap semangat yaa. Ingat bahwa diri kita berharga, kebahagiaan kita ditentukan oleh kita dan bukan sama sekali oleh orang lain. Tetap semangat! Kalau butuh teman main, boleh deh kontek aja :)



0 comments:

Post a Comment