September 23, 2019

Puisi: Mustajab


Hari ini hari pertama secara resmi bekerja di tempat yang baru: Maybank Indonesia.

Perjalanan hidup setiap orang aku yakin adalah istimewa dan memiliki maknanya masing-masing di tiap rangkaian tahapan dan proses yang dilaluinya. Begitupun aku, yang sudah sampai di sini hari ini.

Kalau menengok kembali ke belakang, rasanya tidak ada ungkapan yang paling besar selain ucapan syukur, rasa terima kasih yang luar biasa besarnya. Untuk sahabat-sahabat dekat, keluarga, dan khususnya orang tua. Sosok-sosok luar biasa yang selalu memberikan suport dorongan motivasi, doa-doa dan segala arahan serta semangat untuk berjuang melanjutkan hidup sebaik-baiknya, dengan sehormat-hormatnya yang bisa dilakukan.

Setelah baru saja menghabiskan waktu setengah jam di telpon Ibu, rasanya ucap syukur itu benar-benar besar. Alhamdulillah bersyukur Allah benar-benar baru saja memberikan pelajaran yang sangat bermakna dan berkesan melalui pelibatan langsung di tengah “pertunjukan” terbaik dalam drama kehidupan.

Dan yang tak terlupakan, proses untuk menyembuhkan diri dengan kembali ke kampung halaman pada momen libur lebaran Idul Adha terakhir, juga ternyata menjadi hari baik ketika doa-doa terbaik dari Ibu dan juga kakek-nenek, serta keluarga lainnya yang bisa benar-benar kumintakan secara langsung benar-benar menenangkan dan menjadi bekal berharga kembaliku menapaki hari baru.

Dan pada akhirnya, masa-masa kabut telah berlalu, bersambut cahaya mentari hari baru. Syukur alhamdulillah, salah satu dari harapan untuk bisa diberikan petunjuk arah dan tempat terbaik, bisa benar-benar dijabahkan oleh Allah.

Ini baru awal dari proses yang panjang. Maka dari itu tentu doa-doa yang mengiringi bukan cukup sampai di sini saja. Pada akhirnya sebaik-baik skenario adalah yang disandarkan pada takdir yang ditentukan Sang Maha Pencipta. Berserah diri adalah kunci. Tugasku adalah menunjukkan usaha terbaik, dan tidak lupa untuk senantiasa mengingat. Atas doa-doa mustajab yang diijabah, pada Yang Kuasa kuucapkan syukur.

Pinus Malino, saksi kembaliku berpulang, mendekap hangat keluarga dan menuai doa-doa


Alhamdulilah

Ku panjatkan syukur pada Rabb yang Maha Kuasa

Pada jiwa-jiwa yang selalu terbuka menyambut suka dan lara

Pada langkah-langkah berpindah yang selalu dijaga 

Juga pada  panggung baru yang megah untuk berkarya

Bahkan  pada jalan indah belajar mencinta dan dicinta

Alhamdulillah.. 


Di malam sendu bersama rindu,
Jakarta, 23 September 2019.

0 comments:

Post a Comment