Tanah membasah
Kembang mekar
Dan kulihat kau tumbuh
Kuncup perlahan mengembang
Kuncup perlahan mengembang
Layumu tak akan pernah kusemogakan
Lagi.
semoga merekahmu abadi
Pula kuharap aku
kusemogakan yang sama bagi kita berdua
meski di atas bejana yang tak lagi sama.
Jogjakarta, 8 September 2019
Senang rasanya bisa menyaksikan kebahagiaan-kebahagiaan terjadi di kehidupan orang lain.
Hari ini, salah satu senior sekaligus teman seangkatan semasa pendidikan di asrama beasiswa semasa kuliah, baru saja melangsungkan resepsi pernikahan di kampung halamannya, setelah melangsungkan akad nikah beberapa hari sebelumnya di Bandung.
Bandung (?)
Tidak, tidak, Bandung punya cerita sendiri.
Mungkin besok akan cerita banyak soal ini.
Belum sekarang.
Acara resepsi abang kami ini dilangsungkan di Batang, kota sederhana beberapa jengkal dari Temanggung.
Kebahagiaan terpancar darinya, dan perempuan anggun yang berdiri tersenyum di sampingnya. Betapa bahagianya mereka berdua, begitu pula dengan keluarga yang hadir, yang datang mengantarkan doa untuk kesalamatan babak baru kehidupan mereka. Kami semobil yang datang dari Jogja pun turut mengantarkan iringan bahagia dan rangkaian doa.
Dan rasanya baru saja setahun yang lalu, aku mengantarkan Bang Jin, sapaan akrab kami, berangkat ke Temanggung dengan teman-teman sekelasnya sewaktu SMA untuk menghadiri pernikahan salah satu dari mereka. Dan hari ini aku mendatangi resepsi pernikahannya, yang entah apakah setahun yang lalu memikirkan soal itupun mungkin belum (sok tahu).
Tapi terlepas menyoal itu,
kebahagiaan yang terpancar dari momentum tadi adalah wujud nyata. Betapa kasih sayang bisa melunakkan segalanya, dan menunjukkan manusia menjadi sebenar-benar fitrahnya: saling mengasihi, menyayangi.
Menyaksikan prosesi sakral pernikahan semakin membawa emosi tersendiri yang cukup membekas. Betapa pertemuan dan perpisahan adalah sebenar-benarnya perjalanan yang tidak bisa dielakkan dalam dinamika kehidupan. Lalu kemudian terbayang beberapa kisah yang baru saja berlalu. Dan kutuliskan sajak di awal tulisan ini untuk mengenang.
Untuk setiap kamu yang pernah berjumpa dalam tiap-tiap persimpanganku, kupersembahkan ucapan terima kasih terbaikku. Selamat bertumbuh.
0 comments:
Post a Comment